Pagar
Pengaman Jalan yang dipergunakan adalah produksi dengan standar produksi ISO 9001 : 2000
Spesifikasi.
Spesifikasi
teknisnya mengacu kepada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 3 Tahun 1993 Tentang
Alat Pengendalian dan Pengaman Pemakai Jalan dan Surat Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Nomor AJ.409/1/1/DRJD/2007 tanggal 15 Januari 2007 perihal
petunjuk penyelenggaraan perlengkapan jalan di jalan Nasional.
I.
Ukuran Pagar Pengaman
Lempengan Besi (Beam) adalah
merupakan suatu plat besi yang bergelombang dan memanjang, dimana pada ujungnya
disambungkan dengan lempengan besi yang melengkun yang bisa disebut terminal
end. Lempengan besi mempunyai ukuran-ukuran sbb :
1. Penampang
melintang dengan ukuran minimal
a. Tebal
: 2,67 mm
b. Lebar
: 310.00 mm
c. Tebal
Lekukan : 80,00 mm
d. Jari-jari
lekukan : 240.00 mm
2. Panjang
Lempengan dengan ukuran minimal :
a. Panjang
total lempengan : 4.000-4.330 mm
b. Panjang
efektif lempengan : 3.800-4.000 mm
II.
Lengan Lempengan besi ukurannya adalah :
1. Penampang
melintang sesuai dengan ukuran lempeng besi (Beam)
2. Penampang
memanjang dengan ukuran minimal :
a. Panjang
Total
: 700 mm
b. Panjang
Efektif
: 540 mm
c. Jari-jari
lekukan luar : 240 mm
d. Jari-jari
lekukan dalam : 580 mm
e. Tebal
lekukan : 250 mm
III.
Post adalah merupakan suatu tiang
berbentuk “letter U” yang kokoh dengan ketebalan penampang plat minimal 4,5 mm dan berfungsi untuk menegakkan dan memperkokoh
berdirinya lempengan besi. Tiang penyangga dengan ukuran minimal sebagai
berikut :
a. Panjang
Total
:
1800 mm
b. Tiang
efektif diatas permukaan
Tanah terhadap lempengan besi : 500 mm
c. Lebar
:
180 mm
d. Ketebalan
: 4,5 mm
IV.
Besi Pengikat (Blocking) adalah profil
baja berbentuk “letter U” dengan ketebalan penampang plat minimal 4,5 mm,
panjang 300 mm lebar 180 mm dan ketebalan blocking 4,5 mm yang berfungsi
sebagai pengikat antar tiang penyangga dengan lempengan besi (Beam).
Bahan Pagar Pengaman Jalan
1. Lempengan
besi
a. Terbuat
dari besi propile design galvanis dengan ketebalan minimal 381 gram/m2
b. Sifat
mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35,2 kg/mm2 atau 50.000
psi, tegangan tarik tidak kurang dari 49,2 kg/mm2 atau 70.000 psi
serta perpanjangan 50 mm dari kurang dari 1,2 %.
2. Lengan
lempengan besi (Sleeve Beam) mempunyai bahan yang sama dengan lempengan besi
(Beam)
3. Post
(Tiang Penyangga)
a. Terbuat
dari besi atau pipa St. 32 yang digulvanis minimal 381 gram/m2
b. Sifat
mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35 kg/mm2 atau tegangan
tarik tidak kurang dari 41 kg/mm2 dan panjang tidak kurang dari 1,2%
4. Besi
pengikat (Bracket) adalah berupa baut dan mur diameter 12 mm untuk beam, 14 mm
untuk blocking dan 16 mm untuk tiang serta besi pengikat yang berfungsi untuk
menyambung dab melekatkan lempengan besi ke tiang penyangga dengan mempunyai
bahan yang sama dengan lempengan besi.
5. Semua
bahan agar pengaman Jalan terbuat dari besi baja galvanis standar ISO 9002
Warna Pagar Pengaman Jalan
1. Pagar
pengaman Jalan (Post, Blocking Post, Beam) tetap menggunakan warna asli.
2. Pada
setiap lempengan / bahan pagar dipakukan bahan yang sifatnya memantulkan cahaya
ketentuan :
a. Sebelah
kanan arah lalu lintas berwarna merah
b. Sebelah
kiri arah lalu lintas berwarna kuning.
Tahapan Pelaksanaan
Pekerjaannya sebagai berikut :
I.
Survey
1. Tahap
pertama yang harus dilakukan adalah survey lapangan berdasarkan gambar apakah
lokasi tersebut perlu untuk dipasang pagar pengaman atau tidak apabila lokasi
tersebut tidk perlu dipasang pagar pengaman maka perlu dilaporkan pengawas
untuk dibuatkan gambar baru khususnya lokasi pemasangannya.
2. Dan
hasil survey tersebut maka kita dapat menghitung berapa jumlah masing-masing
material seperti : Post beam, blocking piece, baut, T
end, reflector. Untuk setiap lokasinya dan untuk menentukan base camp tempat
menaruh material guardrail.
II.
Pengukuran
Untuk
pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana seperti jarak post, bentuk
lengkungan apabila lokasi atau jalan berbelok dan ketinggian pagar pengaman
dari permukaan jalan.
III.
Persiapan Material
Menghitung kembali
jumlah material yang diperlukan untuk masing-masing lokasi seperti sebagai berikut :
1. Beam
2. Post
3. Blocking
Piece
4. Reflektor
5. T.
end
6. Mur
baut dan Ring
7. Material
Cor
IV.
Persiapan Peralatan
Sebelum
pemasangan dilakukan kita perlu mempersiapkan peralatan agar dalam pelaksanaan
tidak ada kenadla yang berarti. Adapun peralatan yang
perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
1. Palu
seberat kurang lebih 25 kg. yang sudah dimodifikasi
sesuai dengan cara penggunaanya.
2. Linggis
besar
3. Linggis
kecil
4. Blincong
5. Benang
/ tali
6. Meteran
7. Palu
berat 5 kg
8. Peralatan
cor
9. Kunci-kunci
baut
10. Mesin
las
V.
Pelaksanaan Pekerjaan
Setelah dilakukan
survey, pengukuran dan persiapan barng selanjutnya dilakukan pemasangan dengan cara, yaitu melakukan penggalian tanah untuk pemasangan tiang
post yang tentunya sudah diukur terlebih dahulu baik itu luasnya maupun
kedalamannya serta kelurusannya dengan memakai benang sponengan.
Apabila pengalian sudah
selesai langkah selanjutnya memasang post dengan cara
memukul bagian kedalaman kurang lebih 20 cm agar posisi post tegak lurus dan
dibagian yang ditanam diberi angkur 4 (empat) buah dengan cara dilas sebelum
dilakukan pengecoran.
Setelah post-post itu
terpasang kemudian dilakukan penyetelan / pemasangan beam dengan cara memasang
baut-baut kemudian kita chek kelurusan dan ketinggiannya sesuai gambar setelah
itu baru kita cor sesuai tahapannya sebagai berikut :
1. Dasar
pondasi diurug pasir
2. Memasang
bekitsting pada bagian atasnya
3. Menyiram
lubang dengan air.
4. Mengecor
dengan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil
5. Finishing
pondasi.
Apabila
sudah selesai pengecoran baru kita pasang perlengkapannya seperti reflector, t
end kemudian mengelas baut-bautnya untuk menghindari pencurian.
Demikan
tahapan-tahapan pekerjaan pemasangan pagar pengaman jalan (guardrail) untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
sip
BalasHapus